PLN membantah jika pelaku perundungan di Pangkep adalah karyawan mereka. PLN mengatakan jika pelaku 'hanya' tenaga kontrak atau outsourcing. Pihak PLN juga berkata sangat prihatin.
Pelaku perundungan bocah 12 tahun yang berjualan jajanan menulis di Facebook jika bekerja di PLN, pihak PLN buka suara dan membantah hal itu. Seperti yang diketahui, publik dihebohkan dengan video yang beredar di media sosial. Video seorang bocah penjual jalangkote (jajanan) di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan menjadi korban perundungan.
Ia dipukuli, didorong hingga jatuh tersungkur oleh sekelompok pemuda yang tertawa tawa melihatnya. Setelah viral dan banyak yang mengecam aksi pelaku, identitas mereka pun terungkap. Bocah yang menjadi korban bernama Rizal (12) warga Jalan Batu Merah, Kelurahan Tala, Kecamatan Tala.
Sementara pelaku utama berinisial F dan media sosialnya juga dikulik oleh netizen. Dalam media sosial Facebook miliknya, tertera dirinya bekerja sebagai teknisi di Perusahaan Persero PLN. Beredar juga fotonya mengenakan seragam PLN.
Kemudian,PLNmemastikan F (26) perundungbocah penjual Jalangkotedi Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, bukanlah pegawainya. Pernyataan ini disampaikan untuk mengklarifikasi beredarnya foto perundung itu yang memakai seragam berlogo PT PLN. General Manager PT PLN (Persero) UIW Sulselrabar, Ismail Deu, mengatakan perundung itu adalah tenaga kontrak dari perusahaan yang menjadi mitra PLN.
Laki laki itu ditugaskan sebagai operator telekomunikasi layanan gangguan PLN ULP Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. “Kejadian bullybocah penjual jalangkotedi Pangkep kemarin tidak ada sangkut pautnya dengan tugasnya sebagai tenaga kontrak atau outsourcing PLN. Itu murni urusan pribadi pelaku," kata Ismail dalam rilis yang diterima, Senin (18/5/2020).
Namun, Ismail sangat menyayangkan dan perihatin atas kejadian tersebut. PLN akan memberikan peringatan kepada vendor yang mempekerjakan pelaku. “Dengan adanya kejadian ini, seluruh pegawai PLN dan mitra kerja PLN untuk selalu menjaga sikap dan perilaku baik di area kantor maupun di luar lingkungan masyarakat serta tetap bekerja secara maksimal untuk menjaga pasokan listrik di tengah pandemi,” harapnya. Sebelumnya diberitakan, RL (12), seorang anak penjualjalangkote(jajanan) di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, menjadi korban bullying dan kekerasan dari salah seorang pemuda.
Kejadian penganiayaan ini dilakukan oleh pelaku, F (26) warga asal Kelurahan Bonto bonto, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkep. Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji mengatakan, korban menggunakan sepeda sambil berjualan jalangkote sedang beristirahat di lapangan Bonto bonto. Saat itu, korban menggunakan bahasa daerah.
Tak terima korban mengatakan hal tersebut, pelaku langsung memukul bagian punggung korban. "Ia juga mendorong bersama sepedanya hingga korban terjatuh," ujarnya. Atas perbuatan tersebut, korban RL mengalami luka lecet di bagian lengannya.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, pelaku menjalani pemeriksaan intensif di Polres Pangkep. "Pelaku sudah kami amankan untuk di proses untuk kepentingan penyidikan," jelasnya. Lantas bagaimana keadaan bocah yang belakangan diketahui bernama Rizal itu?
Setelah videonya viral, Rizal mendapatkan sebuah sepeda baru dan paket sembako, Minggu (17/5/2020). Sebuah sepeda baru dan paket sembako tersebut diberikan oleh komunitas sosial IAMPangkep, Minggu malam. Anggota IAM CentrePangkep, Saifullah Bonto, mengungkapkan sepeda dan paket sembako diterima Rizal di kediamannya di Taladilau, Kelurahan Talaka, Kecamatan Ma'rang, KabupatenPangkep.
Wujud dukungan tersebut baru diterima Rizal pada pukul 24.00 WITA sepulangnya ia dari PolresPangkep. Saifullah mengungkapkan, pihaknya mengetahui kejadian bullying terhadap Rizal pada Minggu sore. Mendapati hal itu, Adnan Muis, founder IAM Centre menginiasi untuk memberikan paket sembako dan sepeda.
"Toko sepeda sudah pada tutup tapi alhamdulillah ada channel kami yang memiliki stok sepeda," ungkap Saifullah. Saifullah mengungkapkan pihaknya ingin Rizal kembali senang setelah mendapatkan perundungan. Sementara itu Saifullah menyebut Rizal dan keluarga senang atas dukungan yang diberikan.
Diungkapkan Saifullah, Rizal berasal dari keluarga yang kurang mampu. Menurut informasi yang didapat Saifullah, Rizal saat ini duduk di kelas 5 SD. "Rizal anak nomor 2 dari 3 bersaudara," ujar Saifullah.
Keluarga menyebut Rizal belum lama berjualan pastel atau biasa disebut jalangkote. Rizal menjajakan jalangkote dengan berkeliling menggunakan sepeda. "Rizal berjualan untuk membantu ekonomi keluarga," ungkap Saifullah.
Sebelumnya beredar video tindakanbullying yang dilakukan oleh sejumlah pemuda kepada Rizal. Dalam video tersebut, Rizal mendapat pukulan dan didorong oleh kelompok pemuda tersebut hingga ia jatuh tersungkur ke selokan. Padahal saat itu Rizal tengah menjajakan dagangannya.
Rizal yang sedang berjualan tiba tiba diadang kelompok pemuda di persimpangan jalan. Ketika dihadang, Rizal tampak terkejut hingga terpelanting bersama sepedanya di sebuah lapangan berumput. Bahkan ketika Rizal telah tersungkur bersama dagangannya, ia kembali dipukul dan didorong hingga tersungkur di selokan lapangan.
Viralnya video ini di berbagai media sosial lantas membuat netizen geram dan mengecam ulah kelompok pemuda tersebut. Dilansir artikel aparat kepolisian turun tangan mengusut kasusbullyyang dialami bocah penjual jalangkote tersebut. Kepala Polsek Ma’rang, Iptu Sofyanto, mengatakan pihaknya langsung melakukan penyelidikan terkait kasusbullyyang dialami bocah tersebut.
Hasilnya, delapan pemuda yang tergabung dalam satu geng itu berhasil diamankan. “Telah diamankan delapan orang pemuda yang membully hingga memukul bocah penjual jalangkote yang videonya viral di media sosial,” kata Sofyanto pada Minggu (17/5/2020). Sofyanto menyebut, dari 8 pemuda yang diamankan, seorang di antaranya bernama Firdaus (26).
Ia merupakan warga Jalan Tanete, Kelurahan Bonto bonto, Kecamatan Ma'rang yang melakukan pemukulan terhadap bocah penjual jalangkote itu. Sofyanto menjelaskan, peristiwabullybocah penjual jalangkote tersebut terjadi di Jalan sebelah utara Lapangan Bonto bonto, Kecamatan Ma'rang, Minggu (17/5/2020) sekitar pukul 17.30 WITA. Akibatbullydan penganiayaan itu, korban Rizal menderita sejumlah luka di tubuhnya.
“Korban alami luka lecet pada lengan kiri. Kita sudah memintai keterangan korban dan mengamankan delapanpelaku,” kata Sofyanto. “Kasus ini kita sudah limpahkan ke PolresPangkepuntuk proses lebih lanjut, karena adanya kerumunan warga dan keluarga korban di depan markas Polsek Ma’rang.”