Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pandemi virus corona (Covid 19) di negaranyalebih buruk dari serangan di Pelabuhan Pearl (Pearl Harbour) dalam Perang Dunia II dan serangan teror 11 September 2001 lalu. Trump mengatakan dampak dari pandemi telah memukul Amerika Serikat lebih dasyat daripada pengeboman Jepang di Pearl Harbor 7 Desember 1941 atau serangan teror Al Qaeda di New York dan Washington 11 September 2001. "Ini sebenarnya adalah serangan terburuk yang pernah kami miliki, " ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
"Ini lebih buruk daripada Pearl Harbor. Ini lebih buruk daripada World Trade Center," jelas Trump. Serangan Jepang di Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut di Hawaii membuat Amerika Serikat masuk ke Perang Dunia II. Sementara serangan teror 9/11 menewaskan sekitar 3.000 orang. Serangan ini memicu terlibatnya Amerika Serikat dalam perang dan operasi anti terorisme di Irak, Afghanistan dan negara lainnya.
Karena itu, Trump terus mengecam dan menuding China terkait asal usul virus mematikan yang muncul di Wuhan tahun lalu. "Seharusnya ini tidak pernah terjadi," katanya. "Bisa saja dihentikan di sumbernya. Bisa saja berhenti di China," tegasnya.
China melalui juru bicara Kementerian Luar Negerinya menanggapi tudingan Menterli Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo terkait klaim virus corona berasal dari Loratorium Wuhan di China. Jubir Kementerian Luar Negeri China menegaskan, klaim atau tudingan Amerika Serikat itu tidak memiliki bukti. "Hal ini harus diserahkan kepada para ilmuwan dan profesional medis, dan bukan politisi yang berbohong untuk tujuan politiknya sendiri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Amerika Serikat (AS) tidak memberikan bukti yang bisa mendukung klaim Presiden AS Donald Trump, bahwa virus corona (Covid 19) berasal dari laboratorium Wuhan, China. "Kami belum menerima data atau bukti khusus dari pemerintah Amerika Serikat yang berkaitan dengan asal usul virus. Jadi dari perspektif kami, ini masih spekulatif," ujar Direktur Gawat Darurat WHO Michael Ryan dalam konferensi virtual. WHO menegaskan, AS harus menyertakan bukti atas tudingan atau klaim mereka.
"Seperti organisasi berbasis bukti, kami akan sangat bersedia untuk menerima informasi apapun terkait asal virus," kata Ryan. "Jika ada data dan bukti, maka pemerintah Amerika Serikat yang bisa memutuskan apakah dan kapan dapat dibagikan, tetapi sulit bagi WHO untuk bekerja dalam informasi ketiadaan data dan bukti," tambahnya. Para ilmuwan percaya virus pembunuh ini berasal dari hewan ke manusia, muncul di China akhir tahun lalu, dari pasar hewan di Wuhan.
Tapi Presiden AS Donald Trump mengklaim memiliki bukti virus corona berasal dari laboratorium Wuhan. Dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada hari Minggu (3/5/2020), mengatakan "bukti besar " mendukung klaim itu. Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan Amerika Serikat (AS) punya "sejumlah bukti besar" virus corona (Covid 19) berasal dari laboratorium Wuhan, China.
"Ada sejumlah bukti besar, virus ini berasal dari laboratorium di Wuhan," ujar Pompeo dalam wawancara dengan stasiun televisi ABC, dilansir Reuters, Senin (4/5/2020). Kemudian Pompeo menolak untuk mengatakan virus itu sengaja dilepaskan oleh laboratorium tersebut. China Global Times, yang dijalankan oleh Partai Komunis yang berkuasa, merespon pernyataan Pompeo dalam sebuah editorial, pada Minggu (3/5/2020).
Menurut editorial itu, "Pompeo tidak memiliki bukti bahwa virus berasal dari laboratorium di Wuhan dan ia hanya "menggertak." Editorial itu menilai, kebijakan pemerintahan Trump hanya memainkan perang propaganda. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim punya bukti virus corona (Covid 19) berasal dari laboratorium Wuhan di China.
Wuhan adalah kota pertama ditemukannya virus corona, sebelum menyebar ke seluruh penjuru dunia. Hal ini berawal saat wartawan bertanya kepada Trump, 'apakah telah melihat ada bukti yang meyakinkan, Wuhan Institute of Virology sebagai asal usul pandemi?' Trump menjawab, "Ya, saya punya."
Namun Trump tidak memberikan penjelasan lebih rinci mengenai hal itu. "Saya tidak bisa memberi tahu Anda terkait hal itu. Saya tidak diizinkan untuk memberitahukannya kepada Anda," jelas Trump. Dia mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih, lembaga AS sedang menyelidiki bagaimana virus ini pertama muncul dan apa yang telah dilakukan China untuk menghentikan penyebarannya ke seluruh dunia.
"Kita akan bisa mendapatkan penjelasan yang sangat kuat dari apa yang terjadi, " katanya. Ia menambahkan, laporan akan diterimanya "dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi." Bahkan Trump menegaskan dirinya sudah punya kecurigaan itu, ketika masalah masih dalam penyelidikan.
"Mereka sebenarnya bisa menghentikannya," katanya. Hubungan antara Amerika Serikat dan China memburuk sejak merebaknya wabah corona, yang kini telah menewaskan lebih dari 200.000 orang di seluruh dunia, sejak pertama kali ditemukan di Wuhan akhir tahun lalu. Sejak itu Washington dan Beijing saling cemooh dan lempar tuduhan terkait penanganan pandemi.
Pada Februari lalu, rumor virus corona bocor dari Institut Virologi di Wuhan, China, yang tempatnya tidak jauh dari pasar hewan. Namun hal itu dibantah pihak Intitut Virologi Wuhan, dan menegaskan, "itu hoaks." Isu ini kembali mencuat saat Fox News melaporkan pada Rabu (15/4/2020), virus itu berasal dikembangkan laboratorium Wuhan bukan sebagai senjata kimia.
Tetapi, menurut laporan Fox News, virus itu dikembangkan China sebagai bagian dari upaya China untuk menunjukkan kepada dunia, mereka punya kemampuan mengidentifikasi dan memerangi virus, yang setara atau malah lebih besar daripada kemampuan Amerika Serikat. Sebelumnya, Kepal Staf Gabungan Militer AS, Jenderal Mark Milley mengatakan, intelijen AS menemukan, virus corona terjadi secara alami, bukan dibuat di laboratorium di China. Tetapi klaim ini juga tidak bisa dibuktikan secara pasti. (Reuters/AFP/Channel News Asia)