Thu. Jul 25th, 2024

Polisi India telah menangkap seorang pekerja perkebunan sebagai pelaku dalam kasus gajah mati makan petasan. Sementara itu dua orang lainnya masih diburu polisi. Hal itu diungkapkan pihak berwenang pada Sabtu (6/6/2020), sebagaimana diberitakan AFP .

Gajah yang sedang bunting itu mati pekan lalu di selatan Negara Bagian Kerala. Mamalia itu menjadi korban terbaru dari konflik antara manusia dan hewan di Asia Selatan, seiring semakin banyaknya hutan yang digunduli akibat perluasan kota. Rekaman video yang beredar memperlihatkan gajah itu berdiri di sungai selama berjam jam dengan mulutnya yang terluka parah dan belalainya terendam di air.

Gajah itu kemudian mati perlahan. Pelaku bernama P Wilson ditangkap pada Jumat (5/6/2020) setelah diduga menempatkan buah buahan berisi bahan peledak untuk mengusir hewan hewan, terutama babi hutan, dari perkebunan karetnya. "Pria itu sudah mengaku mereka menggunakan kelapa yang diisi bahan peledak untuk mengusir hewan hewan liar," ucap Surendra Kumar, kepala sipir margasatwa Kerala, kepada AFP .

Sementara itu dua rekannya masih bebas, kata petugas itu. Kumar mengatakan, orang orang itu membuat beberapa "bom kelapa" pada Minggu kedua Mei dan meninggalkannya di dekat batas perkebunan. Pihak berwenang mengatakan, tidak jelas kapan tepatnya gajah berusia 15 tahun itu mengonsumsi buah jebakan tersebut.

Gajah yang sedang mengandung ini ditemukan terluka pada 25 Mei dan dua hari kemudian mati. Penjaga hutan menerangkan, ledakan itu membuat mulutnya rusak parah sehingga si gajah tidak bisa makan atau minum selama berhari hari. Penduduk desa di India diketahui sering menggunakan buah buahan yang diisi bahan peledak atau petasan, sebagai umpan yang ditujukan ke hewan liar yang membahayakan tanaman.

Insiden serupa juga dilaporkan bulan lalu di dekat distrik Kerala, dengan gajah betina ditemukan dengan luka mulut yang parah. Jika terbukti bersalah, para pelaku dapat dijatuhi hukuman penjara 7 tahun karena membunuh seekor gajah, hewan yang dilindungi secara hukum oleh margasatwa India. Seekor gajah betina yang tengah hamil mati akibat memakan buah nanas yang mengandung petasan dan meledak di mulutnya.

Peristiwa tragis itu terjadi di Palakkad, Negara bagian Kerala, India Selatan. Dilansir Reuters , kematian salah satu mamalia besar di darat itu mengundang penyelidikan atas tindakan kriminal yang diduga dilakukan untuk menyiksa hewan itu menurut pejabat kehutanan setempat pada Rabu (3/6/2020). Pejabat kehutanan, Mohan Krishnan mengunggah ungkapan pernyataan dukacita di media sosial atas kematian gajah tersebut.

Gajah itu dilaporkan mati karena mengonsumsi buah nanas dan buah lain yang diisi petasan. Peristiwa itu terjadi pada 23 Mei silam di Palakkad, di sebuah lahan pertanian di mana penduduk setempat kadang menyebar buah buahan yang telah diisi petasan untuk mencegah binatang merusak tanaman. "Kami hanya mengetahui luka yang dialami gajah disebabkan oleh beberapa bahan peledak," ujar pejabat Kehutanan, Sunil Kumar.

Pelakunya dapat dikenai denda dan bahkan hukuman penjara. India merupakan negara dengan populasi gajah terbesar di Asia namun satwa itu tergolong dalam spesies yang terancam punah. Insiden konflik manusia hewan tidak jarang terjadi karena gajah seringkali tersesat jalannya ke pemukiman warga dan berburu makanan di sana.

Seperti yang dialami gajah betina yang tengah hamil itu. Dia diketahui tengah berkeliaran di Taman Nasional Silent Valley untuk mencari makanan ketika insiden itu terjadi, sebagaimana dilaporkan pejabat kehutanan.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *