Wabah virus corona yang dimulai dari kota Wuhan, provinsi Hubei, China telah menginfeksi lebih dari 80.000 orang secara global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menamakan virus ini sebagai COVID 19. Dikutip dari laman Gulfnews, Kamis (27/2/2020), jumlah orang yang terinfeksi virus ini kini bertambah menjadi 223 orang. Infeksi yang terjadi di negara negara Timur Tengah pun dikaitkan dengan penyebaran awal yang terjadi di Iran.
Negara negara teluk pun telah mengumumkan langkah langkah baru yang akan mereka ambil untuk membatasi hubungan dengan Iran demi mencegah penyebaran virus lebih luas di kawasan Timur Tengah. Uni Emirat Arab (UEA) bahkan untuk sementara waktu menghentikan semua penerbangan, baik untuk pesawat penumpang maupun kargo, selama sepekan ini. Dalam perkembangannya, salah satu pejabat Iran yang berusaha membendung penyebaran virus itu malah terinfeksi.
Ia adalah Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi yang didiagnosis menderita virus corona. Ini tentu saja menjadi pertanda buruk bagi Iran karena memperkuat kecurigaan bahwa penyebaran corona kemungkinan berada di luar kendali. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo telah mengambil langkah politik pada Selasa lalu.
Ia mengatakan bahwa AS menduga bahwa Iran kemungkinan telah menutupi detail terkait penyebaran virus corona. Pompeo pun meminta semua negara untuk mengatakan peristiwa yang sebenarnya terjadi di negara mereka.