Pernahkah kamu menemui jalan yang ditutup gara gara dijadikan lokasi untuk menggelar hajatan? Bagaimana perasaanmu jika melihat hal seperti itu? Penutupan jalan untuk sebuah hajatan memang harus mendapatkan izin khusus dari pihak kepolisian.
Jadi masyarakat tidak bisa seenaknya menggelar hajatan di jalanan umum. Kali ini media sosial sedang menyoroti penutupan sebuah jalan di Makassar gara gara pernikahan seorang anak rektor sebuah universitas. Disebutkan penutupan Jl Andi Djemma di Makassar mulai hari Kamis 6 Februari 2020 itu sukses membuat lalu lintas di sekitarnya macet parah.
Menanggapi pemberitaan ini, pihak kepolisian akhirnya angkat bicara. Seperti dikutip dari , Kaur Bin Ops Satlantas Polrestabes Makassar AKP Hartati membenarkan soal penutupan jalan tersebut. Penutupan Jl Andi Djemma ini berlangsung selama dua hari hingga Jumat 7 Februari 2020.
Menurut penjelasan AKP Hartati, pihak rektor yang menyelenggarakan pernikahan anaknya hingga menutup Jl Andi Djemma itu sudah mengantongi izin dari kepolisian. "Itu memang ada surat permintaan penutupan jalan masuk, itu resmi suratnya. Beliau (nama rektor) meminta kepada kita dengan adanya hajatan beliau untuk pernikahan anaknya," jelas AKP Hartati saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis 6 Februari 2020.
Sebelum memberikan izin, AKP Hartati menjelaskan pihaknya sudah mencari jalan alternatif untuk pengalihan arus. "Kita tidak serta merta memberikan izin. Waktu yang diutus datang ke sini, saya harus meninjau dulu ke lapangan, apakah ada akses untuk jalan alternatif," ujar AKP Hartati.
"Jalur alternatif ada di Jl Bontolangkasa, Jl Bontolanra. Jadi yang dari AP Pettarani itu ke Jl Andi Djemma kan tendanya sudah terbangun, jadi semua kita alihkan ke Jl Faisal," sambungnya. Perlu diketahui bahwa Jl Andi Djemma ini cukup vital karena sering dilalui masyarakat.
Jadi penutupan jalan ini sontak membuat masyarakat terganggu. Sebelumnya Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Fathur Rochman juga memberikan pernyataan soal penutupan jalan ini. "Ini kan yang punya hajatan orang terpandang.
Diperkirakan itu tamunya 10 ribu, bayangkan 'mako' itu. Saya saja nah pingsan'ka dengarki. Ini acara mulai tadi (Kamis) sampai besok malam," ujar AKBP Fathur Rochman. AKBP Fathur Rochman menjelaskan jika penutupan jalan ini tidak dilakukan, maka akan membuat rektor selaku pemilik hajatan mengalami kesulitan.
"Jadi kalau tidak dikasih akses untuk akan menyulitkan pemilik hajatan. Kan ada namanya mappaccing, pengantar itu, macam macam. Kan itu kan di rumah, itumi banyak teman temannya itu diperkirakan ribuan mau datang juga," tambahnya.
Sementara itu pihak rektor melalui humas kampus meminta maaf kepada masyarakat atas penutupan jalan yang berada di depan dinasnya ini. Permintaan maaf ini diunggah melalui akun Instagram resmi kampus tersebut. Unggahan permintaan maaf ini lagi lagi mendapat sorotan dari netizen.
"Acara kampus ini kah? Knapa yang minta maaf dari pihak kampus? Wkwkwk." "Apa susah na sewa gedung kah dri pada tutup jalan." "Kenapa humas u** yang minta maaf? Ada sangkut pautnya dengan lembaga kah? Kira urusan pribadi ini."
"Kenapa harus humas yang minta maaf? Acara kampus yah?" "Acara pribadi, yg minta maaf humas U**???"